• Login
Rabu, Mei 14, 2025
No Result
View All Result
MEDIA SANTRI
  • SANTRI
  • PESANTREN
  • TOKOH
  • OPINI
  • SANTRI
  • PESANTREN
  • TOKOH
  • OPINI
No Result
View All Result
MEDIA SANTRI

Pengertian dan Hikmah Dibalik Terjadinya Isro Mi’raj Nabi Muhammad Saw

Media Santri Media Santri
Senin, 8 Maret 2021
Pengertian dan Hikmah Dibalik Terjadinya Isro Mi’raj Nabi Muhammad Saw
58
BAGIKAN

santri.mediajabar.com – Isra Miraj merupakan sebuah peristiwa dahsyat yang dimana pada saat itu Nabi Muhammad Saw berangkat dari Masjidil Haram di mekah hingga ke Masjidil Aqsa di Palestina kemudian naik ke langit tujuh Sidratul Muntaha dalam semalam.

Peristiwa dahsyat itu terjadi pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabian. Tahun ini, Isra Miraj diperingati Kamis, 11 Maret 2020. Ada banyak hikmah dari peristiwa Isra Miraj Nabi SAW. Salah satunya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, serta diwajibakknya shalat lima waktu.

ARTIIKEL TERKAIT

Penguatan Keimanan Bersama Ustadz Dudi Muttaqien, M.Pd.I.

Menakar Keamanan dalam Sistem Pendidikan Pesantren: Antara Tradisi dan Tantangan Zaman

Menjadi Mahasiswa Muslim yang Produktif: Menyeimbangkan Tugas dan Ibadah

Isra Miraj merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah bahwa segala sesuatu tidak ada yang tidak mustahil bagi Allah.

Pengertian Isra Miraj secara bahasa berasal dari dua kata, yakni Isra yang berasal dari kata asra-yusri-isra yang berarti memperjalankan. Sedangkan Miraj berarti alat naik atau tangga.

Menurut istilah dalam sejarah Islam, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem, Palestina. Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.

Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah Allah SWT berupa sholat lima waktu sehari semalam.

Peristiwa Isa Miraj itu diabadikan dalam Alquran surat Al Isra yang bebunyi :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).

Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menerangkan bahwa Allah Swt memulai surat ini dengan mengagungkan diri-Nya dan meng­gambarkan kebesaran peran-Nya, karena kekuasaan-Nya melampaui segala sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh seorang pun selain Dia sendiri. Maka tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Rabb selain Dia.

Para ulama hadits menyatakan bahwa Rasulullah SAW menjalani Isra-nya dalam keadaan terjaga, buka dalam keadaan tidur (mimpi), yaitu dari Mekah ke Baitul Maqdis dengan mengendarai Buraq.

Disebutkan bahwa setelah Nabi SAW di depan pintu Masjidil Aqsa. Nabi SAW lalu menambatkan hewan kendaraannya di dekat pintu masjid, lalu memasukinya dan me­ngerjakan shalat menghadap ke arah kiblat sebanyak dua rakaat, yaitu salat tahiyyatul masjid (penghormatan pada masjid).

Kemudian didatangkan Miraj, sebuah alat seperti tangga bentuknya, memiliki undagan-undagan untuk naik ke atas. Lalu Nabi Saw. menaikinya menuju ke langit yang terdekat, kemudian ke langit-langit selanjutnya sampai ke langit yang ketujuh.

Di setiap lapisan langit Nabi SAW disambut oleh penghuni langit yang selanjutnya. Nabi SAW mengucapkan salam kepada nabi-nabi yang ada di setiap langit sesuai dengan kedudukan dan tingkatan mereka. Se­hingga bersualah Nabi SAW dengan Musa As yang pernah diajak bicara langsung oleh Allah di langit yang keenam, dan beliau bersua dengan Nabi Ibrahim di langit yang ketujuh.

Kemudian Nabi SAW melampaui kedudukan kedua nabi itu dan nabi­ nabi lain yang sebelumnya, hingga sampailah Nabi Saw. pada suatu ting­katan yang dari tempat itu beliau dapat mendengar geretan kalam, yakni kalam yang mencatat takdir terhadap segala sesuatu yang telah ada.
Nabi SAW melihat Sidratul Muntaha, lalu Sidratul Muntaha diliputi oleh perintah Allah SWT,, yaitu oleh sejumlah yang sangat besar dari kupu-kupu emas dan berbagai macam warna-warni, para malaikat meliputinya pula. Di tempat itulah Nabi SAW melihat bentuk dan rupa asli Malaikat Jibril yang memiliki enam ratus sayap. Dan Nabi SAW melihat rafraf (bantal-bantal) hijau yang menutupi semua cakrawala pandangan.

Hikmah Isra Miraj
Nabi SAW melihat Baitul Ma’mur dan Nabi Ibrahim Al-Khalil pemba­ngun Ka’bah bumi sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’mur, karena Baitul Ma’mur adalah Ka’bah penghuni langit. Setiap hari Baitul Ma’mur dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat yang melakukan ibadah di dalamnya, kemudian mereka tidak kembali lagi kepadanya sampai hari kiamat.
Nabi SAW melihat surga dan neraka serta difardukan kepada Nabi Saw, shalat lima puluh kali di tempat itu, kemudian diberikan keringanan oleh Allah Swt. sampai menjadi lima kali salat (salat lima waktu) sebagai rahmat dari Allah dan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Dalam hal ini terkandung perhatian yang besar terhadap kemuliaan dan kebesaran shalat. Lalu Nabi SAW turun ke Baitul Maqdis dengan ditemani oleh semua nabi, kemudian Nabi SAW shalat bersama mereka di dalam Baitul Maqdis setelah waktu shalat tiba. Ulama hadits menyebutkan shalat yang dimaksud shalat Subuh pada hari itu.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW keluar dari Baitul Maqdis, lalu mengendarai Buraqnya dan kembali ke Mekah sebelum pagi hari.

Wallahu A’lam.
[inews].

Share23Tweet15SendSend

BACA JUGA

Penguatan Keimanan Bersama Ustadz Dudi Muttaqien, M.Pd.I.

Penguatan Keimanan Bersama Ustadz Dudi Muttaqien, M.Pd.I.

Media Santri
Selasa, 13 Mei 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, BANDUNG - Majelis Madani akan menggelar sebuah acara Tabligh Akbar yang diisi oleh Ustadz Dudi Muttaqien, M.Pd.I, yang bertempat...

Pesantren Jaga Islam dari Dua Sisi, Ilmu dan Akhlak

Menakar Keamanan dalam Sistem Pendidikan Pesantren: Antara Tradisi dan Tantangan Zaman

Media Santri
Senin, 12 Mei 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, BANDUNG - Dalam waktu belakangan ini, banyak pertanyaan yang mulai muncul dan sering dibahas: apakah pesantren benar-benar merupakan institusi...

Menjadi Mahasiswa Muslim yang Produktif: Menyeimbangkan Tugas dan Ibadah

Menjadi Mahasiswa Muslim yang Produktif: Menyeimbangkan Tugas dan Ibadah

Media Santri
Senin, 5 Mei 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM,BANDUNG - Menjadi mahasiswa merupakan suatu fase dalam kehidupan yang kaya akan tantangan dan peluang. Dalam periode ini, seseorang dituntut...

Memperingati Isra Mi’raj di Pondok Pesantren Darul Falah Subang, Ustd Ahmad Syarifudin, S.H Paparkan Hikmah yang Bisa Diambil

Memperingati Isra Mi’raj di Pondok Pesantren Darul Falah Subang, Ustd Ahmad Syarifudin, S.H Paparkan Hikmah yang Bisa Diambil

Rafiif Izaaz Subardi
Sabtu, 17 Februari 2024
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM - Guna meningkatkan kualitas keimanan dan keteladanan kepada Baginda Rasulullah, seluruh Santri dan Alumni beserta Jama'ah Pondok Pesantren Darul...

Kisah dan Amalan Imam Al-Ghazali yang Mampu Membawa Manusia Kedalam Surga

Kisah dan Amalan Imam Al-Ghazali yang Mampu Membawa Manusia Kedalam Surga

Media Santri
Jumat, 9 Februari 2024
0

MEDIASANTRI - Apakah hubungan antara seekor lalat dengan surga indah yang memiliki sungai-sungai yang mengalir? Tentu kita tidak dapat melihat...

Kisah Haru Tentang Cintanya Seorang Syuhada pada Jaman Baginda Nabi Muhammad SAW

Kisah Haru Tentang Cintanya Seorang Syuhada pada Jaman Baginda Nabi Muhammad SAW

Media Santri
Jumat, 9 Februari 2024
0

MEDIASANTRI - Syuhada adalah istilah yang sudah tak asing lagi bagi umat Muslim. Secara umum, kata syuhada adalah sebutan untuk...

Next Post
Bukti Pesantren Sebagai Perpaduan Tradisi Ilmiah dan Sufistik

Bukti Pesantren Sebagai Perpaduan Tradisi Ilmiah dan Sufistik

Discussion about this post

Redaksi

Kompleks PIP Darul Falah, Jl. Patrol-Panyeredan, RT.11/04 Desa Cimanggu, Kec. Cisalak, Subang 41283

Telepon: 0260-4741653

Informasi

MEDIA JABAR GRUP Membuka Peluang Kolaborasi, Cek Syaratnya

Tentang

MEDIA SANTRI (santri.mediajabar.com) adalah portal berita yang dikelola oleh para santri, dan merupakan bagian dari MEDIAJABAR.COM atau PT Media Jabar Grup, sebuah portal berita hiperlokal yang berkantor pusat di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2020 MEDIASANTRI. - All right reserved.

No Result
View All Result
  • SANTRI
  • PESANTREN
  • TOKOH
  • OPINI

Copyright © 2020 MEDIASANTRI. - All right reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In