santri.mediajabar.com – Setiap manusia pasti membutuhkan kebutuhan pokoknya, selain sandang pangan dan papan, ilmu pengetahuan pun sudah semestinya menjadi kebutuhan pokok. Namun demikian secara bagian besar, kebutuhan pokok manusia terbagi menjadi dua, yaitu kebutuhan lahiriyah dan ruhaniyah. Sehatnya badaniah (jasadiyah), sandang pangan dan papan itu yang menjadi kebutuhan lahiriyah.
Adapun kebutuhan ruhaniyah salah satunya adalah kebutuhan akal (pengetahuan), jika kebutuhan tersebut terpenuhi, maka kebahagiaan manusia akan tercapai.
Banyak berbagai macam cara manusia untuk mencapai kebahagiaan, baik di dunia ketika mereka hidup maupun kebahagiaan akhirat nanti.
Berbicara tentang kebutuhan akal atau pengetahuan, tentunya tidak akan jauh dari wilayah pendidikan, salah satunya adalah pendidikan pesantren. Kenapa demikian, sebab dari pesantrenlah yang dapat mentransformasikan ilmu tentang cara dan bagaimana agar manusia dapat mengetahui cara mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin yang sudah termasuk kebutuhan pokok lahiriyah dan ruhaniyah.
Didalam sebuah hadist shoheh di sampaikan “siapa saja yang menghendaki dunia (lahiriah) dapatkanlah dengan ilmu, dan siapa saja yang menghendaki akhirat (ruhaniyah) dapatkanlah dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dapatkanlah ilmu,”.
Bicara tentang ilmu tentunya kita ingat dengan filsafat barat yang mengarah pada tradisi ilmiah dengan objek kajiannya adalah hal hal yang ada (empiris) dan yang rasional rasional (logis) atau bisa kita sebut yang segala sesuatu yang lahiriyah saja.
Tradisi ilmiah ala Barat ini diejawantahkan oleh pendidikan formal mulai TK, SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi atau universitas umum (non-agama). Sedangkan untuk mencapai serta mendapatkan ilmu atau cara memenuhi kebutuhan ruhani diwakili oleh timur dengan epistemologi intuisinya yang dikembangkan oleh kaum sufi dengan ajaran tarekatnya.
Di sini, di Indonesia telah hadir pendidikan ala pesantren yang memadukan kedua tradisi ilmiah Barat dan tradisi sufi Timur.
Pesantren pun terdiri dari dua bagian besar. Ada pesantren tradisional salafi dan ada juga pesantren modern.
Pesantren tradisional salafi kecenderungan besar terpengaruhi oleh tradisi Timur (kaum sufi), sedangkan pesantren modern memadukan antara tradisi ilmiah Barat dengan tradisi epistemologi intuisi Timur.
Pesantren modern lebih kecenderungan mengembangkan tradisi ilmiah Barat dengan diselenggarakannya pendidikan formal dan tidak melupakan ajaran sufi dengan ajaran tarekatnya.
[nujabar].
Discussion about this post