SANTRI.MEDIAJABAR.COM – Dalam mengembangkan ilmu agama Islam banyak sekali jasa para ulama untuk lebih memberikan hal yang lebih bermanfaat bagi seluruh umat khususnya di kalangan masyarakat sekitar sehingga tumbuhlah suatu lembaga pendidikan Islam di seluruh Nusantara baik yang bersifat formal ataupun yang bersifat nonformal.
Menjadi wadah besar bagi kaum nahdin di lingkungan wilayah Tasikmalaya dengan dikembangkannya lembaga-lembaga pondok pesantren titik Pengembangan yang dilakukan oleh ulama Tasik dalam meneruskan perjuangan estafet Rasulullah ini memang begitu berdampak sekali pada metode kehidupan di masyarakat sekitar.
Terlebih dalam mencetak kader-kader muda Islam sebagai penerus perjuangan dan sekaligus menjadi tulang punggung bagi cita-cita penerus bangsa dan agama. Dan Hal inilah yang tercermin pada pandangan sosok ulama Tasikmalaya yang bernama Kyai Haji Saifudin Zuhri seorang tokoh ulama sekaligus pendiri salah satu pondok pesantren di Tasikmalaya yang dikenal sampai sekarang pesantren Haurkuning.
Beliau adalah sosok ulama yang telah memberikan banyak contoh ketika masa mudanya. Ia tergolong Santri yang haus ilmu pengetahuan dengan menjadi santri kelana. Ia juga pernah nyantri di pesantren Cibeuti, Cilendek, Ciharashas, Bantar Gedang, Keresek, Sayuran, Sadang, Sagaranten, dan Sinasari.
Menurut salah seorang putranya, KH Busyrol Karim, Ajengan KH Saefuddin Zuhri Mewasiatkan enam hal kepada anak cucu dan santri-santrinya. Wasiat itu disampaikan saat pertemuan alumni pondok pesantren setahun sebelum iya wafat. Berikut keenam wasiat dari Beliau :
1. Wajib mempertahankan aqidah Ahlussunah wal Jama’ah.
2. Wajib sholat berjama’ah awal waktu di masjid.
3. Ulah eren ngaji.
4. Anak, incu wajib di pasantrenken.
5. Kudu jadi NU.
6. Hate ulah nyantel kana dunya, sing nyantel kana akherat.
[al-munawar].
Discussion about this post