MEDIASANTRI – Seperti yang kita ketahui, Nabi Muhammad SAW melakukan dua perjalanan sangat luar biasa yang disebut dengan peristiwa Isra yaitu melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina, beserta Mi’raj yaitu melakukan perjalanan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT.
Sebagaimana firman Alloh SWT dalam Al-Qur’an :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Surat Isra ayat 1)
Ditemani malaikat Jibril, Perjalanan Isra Mikraj itu membawa Nabi Muhammad SAW melihat surga dan neraka, serta peristiwa akhir zaman. Rasulullah SAW juga melihat langsung keadaan orang-orang yang disiksa di neraka dan mereka yang berada di surga. Nabi Muhammad SAW pun dipertemukan dengan para nabi terdahulu.
Rasulullah SAW kemudian mendapatkan perintah salat lima waktu saat bertemu Allah SWT di Sidratul Muntaha. Perjalanan sangat jauh yang ditempuh Rasulullah SAW itu terangkai dalam waktu singkat menurut manusia biasa.
Hikmah Isra Mikraj:
Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: ‘Irdlu Waqâi’ wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan, Isra Mikraj membawa hikmah dan makna penting. Berikut pelajaran penting yang bisa diambil dari peristiwa Isra Mikraj.
1. Kebahagiaan Datang Usai Ujian Bertubi-tubi
Sebelum mengalami peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW sangat berduka karena wafatnya istri tercinta Sayyidah Khodijah dan sang paman Abu Thalib. Lalu, Allah SWT menguatkan hati Nabi Muhammad SAW dengan memperlihatkan kebesaran-Nya lewat perjalanan Isra Mikraj.
Peristiwa ini memberikan pelajaran bahwa siapapun yang berjuang di jalan Allah SWT dan menegakkan agama-Nya, maka akan mendapatkan kebahagiaan dan keistimewaan. Isra dan Mikraj membawa hikmah bahwa Allah SWT akan menggantikan kesedihan dengan kebahagiaan.
2. Kewajiban Salat Lima Waktu
Musthofa As Siba’i dalam kitab Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan, Isra Mikraj merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW. Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk menjalankan salat dalam perjalanan tersebut.
Dan, sudah menjadi kewajiban umat Muslim untuk menjalankan perintah tersebut dan menghadap (Mikraj) kepada Allah SWT lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyuk.
Salat membuat seseorang merasa diawasi Allah SWT sehingga tidak menuruti hawa nafsu, berkata kotor, mencaci orang lain, hingga berbuat bohong. Salat justru membawa kebahagiaan dan ketenangan sehingga melakukan banyak kebaikan.
3. Membela Perjuangan Agama
Peristiwa Isra Mikraj membawa Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Sebagai umat Muslim, membela Masjidil Aqsha dan sekitarnya sama dengan membela agama Islam.
Sehingga wajib bagi setiap Muslim sesuai kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban demi Masjidil Aqhsa Palestina agar mendapatkan kemerdekaannya. Bisa dengan diplomasi politik, mengirim bantuan, maupun mendoakan untuk keselamatan warganya.
4. Kebesaran Allah SWT
Melansir situs Kementerian Agama, Allah SWT ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Pada Al-Qur’an surat An Najm ayat 12, terdapat kata “Yaro” dalam bahasa Arab yang artinya “menyaksikan langsung”. Berbeda dengan kata “Syahida”, yang berarti menyaksikan tapi tidak mesti secara langsung.
Allah SWT mempertemukan Nabi Muhammad SAW dengan para nabi sebelumnya dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha. Allah SWT juga memperlihatkan surga dan neraka dan kehidupan setelahnya.
5. Nilai-nilai Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Umat Muslim meneladani integritas moral dan nilai-nilai kesejahteraan dalam sebuah kepemimpinan seperti saat Nabi Muhammad SAW melakukan Mikraj. Dalam peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan sikap membumi. Di mana, ia sudi kembali turun ke bumi setelah bertemu Allah SWT.
Tujuan Nabi Muhammad SAW ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia. Sehingga hikmahnya, sebagai pemimpin haruslah membuat kebijakan untuk kemaslahatan rakyat.
Discussion about this post