MEDIA SANTRI
  • SANTRI
  • PESANTREN
  • TOKOH
  • OPINI
No Result
View All Result
MEDIA SANTRI
No Result
View All Result

Hal-hal Umum yang Hanya Bisa Dirasakan Santri Ketika Mondok di Pesantren

Rafiif Izaaz Subardi
Senin, 23 Agustus 2021
Hal-hal Umum yang Hanya Bisa Dirasakan Santri Ketika Mondok di Pesantren
3
BAGIKAN

SANTRI.MEDIAJABAR.COM – Bertolak sekitar 7 tahun yang lalu, saya dijebak oleh lingkungan saya untuk masuk ke dalam jeruji besi suci bernama pondok pesantren. Tempatnya tidak terkenal, sih, tapi lumayan lah buat pegangan saya menjalani hidup.

Ngomong-ngomong, saya nyantri ke pondok mungkin tidak lama-lama banget, kira-kira, ya, cuma 1,5 tahun saja. Meski begitu, di waktu yang singkat tersebut, saya merasakan pengalaman sebagai seorang santri yang gokil, dan mungkin hari ini tidak bisa saya ulangi lagi.

ARTIIKEL TERKAIT

Kapan Malam Nisfu Sya’ban? Berikut Amalan dan Do’a Lengkapnya

Berikut Amalan Sholat Sunah Sakaratul Maut Supaya Diberi Kemudahan Saat Ajal Menjemput

Urgensi Pendidikan Agama Islam Bagi Generasi Milenial

Selain itu, kehidupan santri faktanya tidak selalu kaku seperti di TV-TV. Di pondok saya, cenderung memiliki peraturan yang agak longgar. Sehingga, ya, ada lah masa-masa nyolong waktu untuk pergi ke rental PS.

Namun, bukan itu yang mau saya bahas. Saya memikirkan beberapa hal umum yang mungkin terjadi dan hanya santri saja yang bisa merasakan. Misalnya, dari pengalaman paling menyenangkan sampai pengalaman paling mengerikan. Nah, untuk itu, mari kita uraikan bersama.

1. Di pesantren, sandal pun bisa ghosting

Bukan hanya hati saja yang bertepuk sebelah tangan, tapi bagi santri sandal pun bisa bertindak demikian. Sebagai seorang yang “ethok-ethok” nyantri, kehadiran sandal nyatanya merupakan elemen paling penting dalam kegiatan saya. Betapa tidak, siang hingga malam, sandal menjelma sebagai anggota tubuh tambahan saya. Sehingga, kehilangan sandal rasanya ibarat kehilangan sesuatu yang berharga.

Jika dihitung-hitung, mungkin ada beberapa puluh pasang sandal yang pernah saya miliki. Bukan karena saya kolektor sandal Swallow, tapi keadaanlah yang memaksa saya. Walau begitu, saya diajari untuk tidak suudzonan. Hal itu saya terapkan ketika ada teman lain yang menggunakan sandal yang mirip seperti milik saya. Sontak, rasa hati ini pun dituntut untuk diam dan legowo.

Sebab, baik di dunia persandalan dan dunia percintaan, semuanya harus dijalani dengan tabah. Tetapi, bagi saya, untuk keduanya saya sama-sama kurang beruntung. Bedanya, ketika sandal saya hilang, saya masih bisa mencari gantinya lagi. Sebaliknya, ketika pasangan saya yang hilang, itu menjadi permasalahan. Karena, di toko-toko sama sekali tidak ada.

2. Filosofi dasar pesantren adalah ‘satu untuk semua’

Enaknya jadi santri adalah semua yang dimiliki teman adalah milik kita juga. Begitu pun sebaliknya, apa yang kita punya adalah miliki bersama. Kalau diingat lagi, hal paling indah ketika mondok adalah di saat salah satu teman kita mendapat kiriman makanan dari orang tuanya.

Nah, sebagai santri yang filosofis, saya berusaha menerapkan sekuat mungkin filosofi dasar yang tertanam, yakni satu untuk semua, satu rasa, sama rata. Biasanya, orang tua santri yang mengirimkan makanan pun tidak hanya membawa satu porsi, melainkan satu ember. Itulah hari di mana santri bisa makan enak bergizi.

Bukan hanya itu, penggunaan peralatan seperti buku, pulpen, peci, dan baju juga dimaknai sebagai milik publik. Sehingga, jika kita masuk ke gothakkan, kita bebas memilih baju mana yang paling cocok untuk kita. Ya, meskipun itu bukan sepenuhnya milik kita.

Nah, makanya, jika kalian menemukan seorang santri yang selalu pakai baju bagus dan seolah tidak pernah ganti, itu sebenarnya menghindari bajunya dipakai santri lain.

3. Sinetron unik di pesantren, ‘pakain dalam yang sering tertukar’

Pada kenyataannya, filosofi satu untuk semua tidak selalu mengenakkan. Beberapa santri yang ndableg tampaknya menggunakan wacana tersebut sebagai media pembenaran. Pasalnya, filosofi satu untuk semua perlahan merambah ke dunia “pakaian dalam” juga.

Dulu, saya sering tidak “memakai” pakaian dalam. Bukan karena kotor atau tidak punya, akan tetapi saya bingung mau pakai yang mana. Mau pakai ini, tapi, kok, bukan punya saya. Mau pakai itu, tapi, kok, ukurannya tidak pas.

“Terus, punya saya di mana? siapa ini yang pakai?” gerutu saya.

Dari situ, lahirlah beberapa pilihan. Yaitu, terpaksa memakai apa yang bukan milik kita, atau tidak memakainya sama sekali. Dan, saya memilih opsi yang terakhir.

4. Di pesantren, alarm terbaik adalah gebyoran banyu sang Abah

Beberapa kali saya mendapati alarm ini. Sebab, kadang-kadang saya ketiduran ketika menghadapi salat subuh dan salat maghrib. Memang, pesona gebyoran banyu ini tidak setiap hari diluncurkan. Pasalnya, saya juga tidak semalas itu, deh. Ya, kalau sedang kesambet saja.

Pernah seketika, saya dan dua teman saya lagi asyik tertidur di gothakkan (tempat tidur santri). Waktu itu menjelang subuh. Padahal, sebelum subuh pun para santri harus bangun. Ya, ada yang hafalan, mandi, olahraga, maupun salat sunnah. Tapi, saya dan dua orang tadi tidak melakukan itu.

Sehingga, pada akhirnya, di detik-detik akhir kenikmatan tidur saya, sebuah gayung melayang beserta air-airnya, “Byuuoorr!!”. Tidak hanya itu, sajadah maut sang abah pun juga ikut menyabet geger saya. Hahaha.

5. Selain gudiken, bukan santri namanya jika tidak tumonen

Istilah gudiken mungkin menjadi salah satu identitas penyakit santri. Namun, hal terpenting yang harus diperhatikan selain itu adalah rasa gatal yang tidak selalu terjadi di badan. Akan tetapi, ada rasa gatal yang juga menyerang rambut. Hal ini disebabkan karena adanya makhluk tak berdosa bernama Tumo (kutu rambut).

Bagi seorang santri, gudik dan tumo adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hal tersebut disebabkan karena filosofi yang tadi itu, yakni satu untuk semua. Akibatnya, barang yang dipakai bersama-sama memantik penularan gudik dan tumo menjadi sangat cepat.

Saya pun pasti pernah menjadi korban. Selama setahun saya mengalaminya. Rasanya, sudah tidak karu-karuan. Saking meratanya, setiap hari kami bereksperimen menjajal berbagai macam shampo dan ramuan tradisional penghilang tumo rekomendasi Akang-akang pondok yang sudah dulu sembuh. Hasilnya, jablas, meski harus menunggu setahun dulu,

Tetapi meski begitu, kehidupan pesantren tidak selalu soal haha dan hihi saja. Walaupun saya ini produk gagal, selamanya saya akan menerapkan atmosfer dunia pondok pesantren yang adem, toleran, dan kekeluargaan. Ya, meski saat ini bahasa arab saya sudah hilang, hafalan juga hilang, dan kitab pun saya lupa di mana letaknya.

[yoursay]

Share1Tweet1SendSend

BACA JUGA

Kapan Malam Nisfu Sya’ban? Berikut Amalan dan Do’a Lengkapnya

Kapan Malam Nisfu Sya’ban? Berikut Amalan dan Do’a Lengkapnya

Idar Rifa'i Mubarok
Rabu, 16 Maret 2022
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM - Kapan malam Nisfu Syaban? pertanyaan ini kerap muncul jelang datangnya bulan puasa Ramadhan. Nisfu Syaban atau dikenal sebagai...

Berikut Amalan Sholat Sunah Sakaratul Maut Supaya Diberi Kemudahan Saat Ajal Menjemput

Berikut Amalan Sholat Sunah Sakaratul Maut Supaya Diberi Kemudahan Saat Ajal Menjemput

Idar Rifa'i Mubarok
Sabtu, 12 Februari 2022
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM - Dalam beberapa riwayat dikatakan bahwa kematian digambarkan sangat menakutkan, sebab ketika nyawa dicabut akan terasa sangat menyakitkan. Benarkah...

Urgensi Pendidikan Agama Islam Bagi Generasi Milenial

Urgensi Pendidikan Agama Islam Bagi Generasi Milenial

Idar Rifa'i Mubarok
Senin, 31 Januari 2022
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM - Menurut Yuswohady dalam artikel Millennial Trends (2016) Generasi milenial (Millennial Generation) adalah generasi yang lahir dalam rentang waktu...

Berikut 5 Amalan di Bulan Rajab

Berikut 5 Amalan di Bulan Rajab

Idar Rifa'i Mubarok
Senin, 31 Januari 2022
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM - 5 Amalan yang bisa dikerjakan untuk menyambut bulan Rajab yang jatuh pada hari Rabu, 2 Februari 2022. Portal...

Sepi dari Rejeki? Amalkan Surat Ini Saat Menjelang Magrib

Sepi dari Rejeki? Amalkan Surat Ini Saat Menjelang Magrib

Idar Rifa'i Mubarok
Senin, 24 Januari 2022
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM - Memperoleh rezeki yang terus mengalir dan tidak sepi dari rezeki menjadi dambaan setiap manusia. Ada amalan yang apabila diamalkan agar pintu rezeki tidak sepi. Dilansir dari...

Berikut Ijazah Sholawat Agar Selamat dari Bencana, Musuh, Sihir dan Penyakit

Berikut Ijazah Sholawat Agar Selamat dari Bencana, Musuh, Sihir dan Penyakit

Idar Rifa'i Mubarok
Kamis, 9 Desember 2021
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM- Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Dasuki memberikan ijazah sholawat agar diberikan keselamatan serta dilindungi...

Next Post
Panglima Santri Jawa Barat, Imbau Masyarakat Tak Reaktif Terhadap Pernyataan YouTuber Muhammad Kace

Panglima Santri Jawa Barat, Imbau Masyarakat Tak Reaktif Terhadap Pernyataan YouTuber Muhammad Kace

Discussion about this post

TERBARU

Kapan Malam Nisfu Sya’ban? Berikut Amalan dan Do’a Lengkapnya

Kapan Malam Nisfu Sya’ban? Berikut Amalan dan Do’a Lengkapnya

Rabu, 16 Maret 2022
Desak Arteria Minta Maaf , Wagub Uu Siap Kerahkan Pasukan Santri Bela Sunda

Umpamakan Suara Adzan Seperti Gonggongan Anjing, Panglima Santri: Kemenag Jangan Bikin Gaduh

Kamis, 24 Februari 2022
Wagub Jabar Kunjungi Pesantren Miftahul Khoirot Karawang

Wagub Jabar Kunjungi Pesantren Miftahul Khoirot Karawang

Rabu, 23 Februari 2022
Kapolres Subang Merasa Terpukul atas Musibah yang Menimpa Santri Korban Kebakaran

Kapolres Subang Merasa Terpukul atas Musibah yang Menimpa Santri Korban Kebakaran

Rabu, 23 Februari 2022
Bertakziah ke Kediaman Santri Korban Kebakaran, Bupati Subang Ungkapkan Bela Sungkawa

Bertakziah ke Kediaman Santri Korban Kebakaran, Bupati Subang Ungkapkan Bela Sungkawa

Selasa, 22 Februari 2022

POPULER

Bagaimanakah Hukum Merayakan Munggahan Menurut Islam? Berikut Penjelasannya

Bagaimanakah Hukum Merayakan Munggahan Menurut Islam? Berikut Penjelasannya

Sabtu, 10 April 2021
Inilah Suasana Pesantren Miftahul Ulum Gunung Bubut Sodonghilir Tasikmalaya Disaat Libur Lebaran

Inilah Suasana Pesantren Miftahul Ulum Gunung Bubut Sodonghilir Tasikmalaya Disaat Libur Lebaran

Selasa, 18 Mei 2021
Sejarah Di Cirebon Pesantren Babakan Ciwaringin dan Perang Nasional Kedongdong 1802 – 1919

Sejarah Di Cirebon Pesantren Babakan Ciwaringin dan Perang Nasional Kedongdong 1802 – 1919

Kamis, 25 Februari 2021
Inilah Riwayat Singkat Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Tasikmalaya

Inilah Riwayat Singkat Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Tasikmalaya

Minggu, 21 Maret 2021
Inilah 7 Kitab Dasar Yang Sering Di Ajarkan Di Pondok Pesantren

Inilah 7 Kitab Dasar Yang Sering Di Ajarkan Di Pondok Pesantren

Rabu, 31 Maret 2021
Bentuk Khidmat Terhadap Guru, Santri di Cijolang Tasikmalaya Bantu Kiayi Panen Padi

Bentuk Khidmat Terhadap Guru, Santri di Cijolang Tasikmalaya Bantu Kiayi Panen Padi

Senin, 17 Mei 2021

Redaksi

Kompleks PIP Darul Falah, Jl. Patrol-Panyeredan, RT.11/04 Desa Cimanggu, Kec. Cisalak, Subang 41283

Telepon: 0260-4741653

Informasi

MEDIA JABAR GRUP Membuka Peluang Kolaborasi, Cek Syaratnya

Tentang

MEDIA SANTRI (santri.mediajabar.com) adalah portal berita yang dikelola oleh para santri, dan merupakan bagian dari MEDIAJABAR.COM atau PT Media Jabar Grup, sebuah portal berita hiperlokal yang berkantor pusat di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2020 MEDIASANTRI. - All right reserved.

No Result
View All Result
  • SANTRI
  • PESANTREN
  • TOKOH
  • OPINI

Copyright © 2020 MEDIASANTRI. - All right reserved.