SUBANG– Adanya larangan mudik bagi masyarakat Indonesia menjadi polemik ketika semua kegiatam atau aktivitas kearah itu dibatasi.
Salah satu yang akan terdampak dalam penerapan aturan tersebut adalah pondok pesantren mengingat sangat banyak pondok pesantren yang juga akan meliburkan para santrinya menjelang lebaran.
Diungkap pimpinan Ponpes Darul Falah Subang, Kyai Ridwan Hartiwan pondok pesantren harus lebih dahulu memulangkan para santri sebelum aturan mudik itu diberlakukan.
“Kita sesuailan libur sebelum Bulan Mei, santri dari luar kabupaten dan luar provinsi akan dipulangkan, karena ribed jika sudah ada penyekatan di batas daerah atau batas kabupaten dan kota, kalaupun pake bukti surat swab dan rapid tes biayanya mahal, bisa lebih mahal dari ongkos pulang,” ungkapnya.
Di pondok pesantren yang dipimpinnya sejak Corona sekitar 20% santri luar daerah khususnya luar provinsi tak kembali ke pondok, sejak lebaran tahun lalu.
“Santri yang ada sekarang cuma, aktivitas ngaji doang gak ada kegiatan lebih, apalagi belajar jam sekolah, tahun ini bakal ada pembelajaran daring lagi jika pandemi masih belum usai, karena biasanya santri akan di rumah sampai 2 bulan jadi nalar akademik harus tetap terjaga jangan merasa tidak sekolah,” ungkap pria lulusan Ponpes Al Basyariyah Bandung itu.
Menurut Kyai Ridwan tak masalah dengan aturan pemerintah seperti itu karena untuk kemaslahatan masyarakat juga.
“Tinggal menyesuaikan dengan peraturan pemerintah, gak masalah juga karena melihat kemaslahatan semua di masa pandemi karena pondok pesantren itu fleksibel,” ungkapnya.
[WARTAKINI.co]
Discussion about this post