JAKARTA – Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah Cimanggu Kyai Ridwan Hartiwan Mengomentari kasus anak parodikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, anak tersebut asal Cianjur Indonesia, menurutnya anak tersebut merupakan korban pergaulan jagad maya yang tidak terkontrol oleh guru dan orangtua mereka.
“Mereka sekolah daring main hp tanpa pengawasan, ditengah kemudahan akses tekhnologi seharusnya pemerintah juga memanggil orang tua dan guru anak itu, karena kaitan jiwa nasionalisme yang rendah bisa membahayakan masa depan anak itu,” ungkapnya.
Kyai Ridwan juga mengatakan perlunya literasi digital dan penajaman visi nasionalisme kepada pelajar sekolah umum dan berharap kemdikbud juga lebih menajamkan visi membangun jiwa nasionalisme yang tinggi dibkalangan pelajar.
“Bersyukurlah para santri yang tinggal di pondok, bisa dikendalikan dari kebebasan arus informasi dan tekhnologi, nasionalisme tinggo, maka penting ikut organisasi seperti Pramuka, PMR, Banser NU, Karang Taruna, Sapma karena disitu diajarkan kecintaan terhadap negara dan bangsa,” pungkasnya.
Dilansir laman Antara, MDF, pelajar SMP warga Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat, ditangkap personel Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia karena telah mengunggah video parodi lagu kebangsaan, Indonesia Raya, dan lambang negara Garuda Pancasila di akun media sosialnya.*
Discussion about this post