JAKARTA – Masyarakat Profesional Santri yang tergabung dalam perkumpulan NU Circle (NUC) memantapkan program kesehatan berbasis pesantren yaitu Jaringan Klinik Pesantren (JKP).
NUC mendirikan NU Circle Foundation untuk mempercepat langkah pembangunan kesehatan berbasis teknologi digital di Indonesia.
“Kita ingin menghimpun profesional di bidang kesehatan untuk memikirkan masa depan kesehatan warga nahdliyin. Kaum profesional nahdliyin harus bersinergi dan bersatu membangun kesehatan pesantren dan lingkungannya,” kata Ketua Dewan Pembina NUC Liily Chodijah Wahid dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/3/2021).
Jaringan Klinik Pesantren akan didirikan berbasis teknologi digital. Harapannya rumah sakit dan klinik dapat menjadi satu jaringan telemedicine yang utuh. Masyarakat dapat berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan di klinik-klinik pesantren dengan dokter-dokter spesialis dan ahli tanpa harus ke rumah sakit yang lebih besar. Konsultasi jarak jauh dan pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan dapat dilakukan di rumah-rumah pasien.
“NUC Foundation memiliki cita-cita besar membangun jaringan klinik dengan sentuhan teknologi digital. Seluruh sistem telemedicine sudah selesai dibangun dan siap digunakan. Ke depan kita akan memiliki klinik-klinik pintar berbasis artificial inteligent,” tambah Ketua Umum NUC R. Gatot Prio Utomo.
Pria yang akrab disapa Gus Pu itu menegaskan bahwa sistem kesehatan pesantren merupakan prioritas pembangunan kesehatan NUC.
“Jika kiai dan santri sehat, Indonesia juga akan kuat. Kita semua berhutang budi pada pesantren dan JKP ini bagian amal jariyah NUC dalam mewujudkan Indonesia Sehat,” tegasnya.
[balipuspa/news].
Discussion about this post