JAKARTA – Dalam mengembangkan financial technology di lingkungannya, Pondok Pesantren memiliki potensi yang sangat besar.
Mengingat jumlah pesantren di Indonesia yang berjumlah puluhan ribu dan santri yang mencapai jutaan.
Hal itu mengemukan pada diskusi yang bertajuk “Prospek Fincial Technology untuk Pesantren” di Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Diskusi yang diselenggarakan TVNU ini melibatkan tiga pembicara. Mereka ialah Koordinator Sub. Dir. Perekonomian I Keminfo, Eko Slamet Riyanto; Sekretaris LTN PBNU, Savic Ali; dan Wakil Ketua RMI PBNU, Hatim Ghazali.
Eko Slamet Riyanto mengatakan, fintech bukan hal baru, apalagi di era teknologi yang semakin maju. Untuk itu, puluhan ribu jumlah pesantren dan jutaan santrinya perlu mengembangkan fintech di lingkungannya.
[tribunnews].
Discussion about this post