• Login
Kamis, Juni 19, 2025
No Result
View All Result
MEDIA SANTRI
  • SANTRI
  • PESANTREN
  • TOKOH
  • OPINI
  • SANTRI
  • PESANTREN
  • TOKOH
  • OPINI
No Result
View All Result
MEDIA SANTRI

Kiai Miftah Tegal, Komandan Santri Usir Belanda Pakai Ketela

Idar Rifa'i Mubarok Idar Rifa'i Mubarok
Minggu, 20 Juni 2021
Kiai Miftah Tegal, Komandan Santri Usir Belanda Pakai Ketela
22
BAGIKAN

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, JAKARTA – Tak dapat dimungkiri bahwa kaum santri juga memiliki kontribusi yang sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan. Kaum bersarung ini merupakan miniatur umat Islam yang turut andil dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.

 

ARTIIKEL TERKAIT

Eduwisata Anak di Masjid Percikan Iman Usung Tema Energi Terbarukan dan Kedisiplinan

Luangin Waktu Baca Al-Qur’an di Tengah Kesibukan

Kembalinya Podcast Dakwah Unisba Dengan Tema “Pesantren Mahasiswa”

Salah satu santri sekaligus ulama yang turut berperan di era perjuangan kala itu adalah Kiai Miftah dari Tegal.

 

Ia adalah salah seorang komandan santri dari Pondok Pesantren Lirboyo yang pernah ikut serta bertempur melawan Belanda pada 10 November 1945 di Surabaya yang kini dikenal sebagai Hari Pahlawan.

 

Dalam buku berjudul “Kiai Miftah Tegal” karya Abdul Fatah, Kiai Abdul Muhyi menjelaskan bahwa senjata yang digunakan dalam peristiwa 10 November 1945 kala itu adalah bambu runcing, bahkan sebagian pasukan menggunakan batang ketela.

 

Menurut Kiai Abdul Muhyi, Kiai Miftah termasuk komandan pasukan santri yang menggunakan senjata berupa pohon ketela, tapi di depan musuh terlihat seperti pedang. Semangat juang Kiai Miftah kala itu patut dicontoh umat Islam, baik generasi sekarang maupun mendatang.

 

Nama lengkapnya adalah Muhammad Miftah yang lebih dikenal dengan Kiai Miftah. Ia merupakan salah satu ulama karismatik yang berasal Desa Kajen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kiai Miftah lahir pada 6 Juni 1920 dari pasangan KH Mahmud dan Nyai Naimah.

 

Ia merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara. Saudara-saudarinya adalah Nyai Mazinah, KH Mawardi, H Malawi, Nyai Mariah, Hj Solihah, Nyi Maemunah, dan Abdul Makin. Miftah dan kakak-kakaknya masih memiliki darah biru. Jika dirunut dari silsilah ayahnya, maka akan sampai pada Sultan Agung Raja Mataram Islam yang berkuasa pada 1613-1645.

 

Saat masih berusia tiga tahun, ayahnya kemudian meninggal dunia. Tiga tahun kemudian, ibunya juga dipanggil Allah SWT. Ia pun mengalami kesedihan yang mendalam. Perjalanan hidupnya untuk menjadi ulama besar dilaluinya dengan cobaan dan ujian.

 

Setelah kehilangan kedua orang tuanya, Miftah kemudian ikut bersama kakaknya, KH Mawardi di Pekalangan, tepatnya di Jalan Kergon kenayagan Gang III No. 15 Pekalongan. Semangatnya pun kembali bangkit untuk mewujudkan cita-cita ibunya yang ingin menjadikan Miftah sebagai anak yang saleh dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.

 

Selain belajar dan mengaji kepada KH Mawardi, Miftah juga membantu pekerjaan kakaknya tersebut. KH Mawardi sendiri merupakan pengasuh pondok pesantren yang mengasuh sekitar 100 santri. Ia adalah salah satu murid Syakh Kholil Bangkalan, Madura.

 

Di pondok pesantren kakaknya tersebut, Miftah memperdalam Alqur’an dan ilmu tata bahasa Arab kurang lebih dua tahun. Setelah kegiatan mengaji pagi, Miftah juga membantu berjualan es balok di kios milik KH Mawardi. Bahkan, ia sering bekerja di kebun milik kakaknya untuk bercocok tanam atau sekadar membersihkannya.

 

Putra KH Mawardi, Kiai Abdul Muhyi mengatakan, sejak di Pekalongan Miftah juga sudah mulai menghafal sejumlah kitab, seperti Jurumiah, Imriti, dan Alfiah Ibnu Malik. Karena itu, tak heran jika pada usia 11 tahun Miftah sudah berhasil menghafalkan kitab Alfiah, sebuah kitab syair tentang tata bahasa Arab dari abad ke-13.

 

Setelah dua tahun belajar di Pekalongan, kemudian Miftah melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Kempek Cirebon, Jawa Barat. Kemudian, Miftah melanjutkan rihlah keilmuannya ke Pondok Pesantren Watu Congol Magelang yang diasuh oleh Mbah Dalhar. Setelah itu, barulah ia memantapkan hatinya untuk belajar ke Pondok Pesantren Hidayatul Mutadiin Lirboyo, Kediri.

 

Pada waktu itu pengasuh Pesantren Lirboyo adalah KH Abdul Karim atau yang lebih dikenal dengan Mbah Manab. Miftah belajar di pesantren tersebut kurang lebih 21 tahun lamanya. Ia dikenal sebagai santri yang tawadlu, tidak sombong, tidak merasa alim dan selalu mengikuti perintah kianya. Karena itu, ia pun menjadi santri kesayangan Mbah Manab dan menjadi panutan santri Tegal di Lirboyo.

 

Layaknya santri yang sudah lama di pesantren, maka Kiai Miftah menjadi tempat mengaji para santri junior yang ingin menambah ilmu di Lirboyo. Ia mengajar para santri junior tersebut di kamarnya sendiri. Ia tidak mengajar di masjid karena tawadhu’ terhadap pengasuh.

 

Saat di Lirboyo, Kiai Miftah memang mendapat kepercayaan dari gurunya dan ia diberikan izin khusus oleh pengasuh untuk mengajar di pesantren. Padahal, persyaratan santri untuk mengajar di pesantren saat itu sangatlah berat.

 

[REPUBLIKA]

 

Share9Tweet6SendSend

BACA JUGA

Eduwisata Anak di Masjid Percikan Iman Usung Tema Energi Terbarukan dan Kedisiplinan

Eduwisata Anak di Masjid Percikan Iman Usung Tema Energi Terbarukan dan Kedisiplinan

Media Santri
Rabu, 18 Juni 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, BANDUNG - Masjid Percikan Iman kembali menghadirkan program edu wisata yang penuh makna dan keceriaan. Mengusung tema Energi Terbarukan dan...

Luangin Waktu Baca Al-Qur’an di Tengah Kesibukan

Luangin Waktu Baca Al-Qur’an di Tengah Kesibukan

Media Santri
Selasa, 17 Juni 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, BANDUNG - Di tengah kesibukan kuliah, kerja, atau aktivitas harian lainnya, kadang kita merasa tak punya waktu untuk membaca...

Kembalinya Podcast Dakwah Unisba Dengan Tema “Pesantren Mahasiswa”

Kembalinya Podcast Dakwah Unisba Dengan Tema “Pesantren Mahasiswa”

Media Santri
Minggu, 15 Juni 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, BANDUNG - Salah satu program unggulan BEM Dakwah Unisba yaitu (PODU) Podcast Dakwah Unisba, kembali hadir menyapa para pendengarnya...

Percikan Iman Kembali Berbagi: Sajikan Cinta Lewat Makanan untuk Anak-Anak

Percikan Iman Kembali Berbagi: Sajikan Cinta Lewat Makanan untuk Anak-Anak

Media Santri
Rabu, 11 Juni 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, BANDUNG – Spirit berbagi kembali menyala lewat program mulia dari Percikan Iman. Kali ini, program Berbagi Makanan hadir dengan...

Kajian Tauhid ‘Amalan Istimewa di Bulan Dzulhijjah’ Digelar di Masjid Trans Studio Bandung

Kajian Tauhid ‘Amalan Istimewa di Bulan Dzulhijjah’ Digelar di Masjid Trans Studio Bandung

Media Santri
Kamis, 5 Juni 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, BANDUNG - Dalam menyambut keutamaan bulan Dzulhijjah, Masjid Trans Studio Bandung bersama DT Peduli menggelar Kajian Tauhid bertema “Amalan...

Program Studi Akuntansi FEB Universitas Islam Bandung Selenggarakan Mini Expo JAYA dengan Tema ‘Cipta Bestari, Langkah Lestari’

Program Studi Akuntansi FEB Universitas Islam Bandung Selenggarakan Mini Expo JAYA dengan Tema ‘Cipta Bestari, Langkah Lestari’

Media Santri
Kamis, 5 Juni 2025
0

SANTRI.MEDIAJABAR.COM, BANDUNG - Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Bandung (Unisba) menyelenggarakan acara Mini Expo Jaya pada...

Next Post
Panduan Perilaku Orang Tua kepada Anak

Panduan Perilaku Orang Tua kepada Anak

Discussion about this post

Redaksi

Kompleks PIP Darul Falah, Jl. Patrol-Panyeredan, RT.11/04 Desa Cimanggu, Kec. Cisalak, Subang 41283

Telepon: 0260-4741653

Informasi

MEDIA JABAR GRUP Membuka Peluang Kolaborasi, Cek Syaratnya

Tentang

MEDIA SANTRI (santri.mediajabar.com) adalah portal berita yang dikelola oleh para santri, dan merupakan bagian dari MEDIAJABAR.COM atau PT Media Jabar Grup, sebuah portal berita hiperlokal yang berkantor pusat di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2020 MEDIASANTRI. - All right reserved.

No Result
View All Result
  • SANTRI
  • PESANTREN
  • TOKOH
  • OPINI

Copyright © 2020 MEDIASANTRI. - All right reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In