SANTRI.MEDIAJABAR.COM, CIMANGGU – Bila anda masuk toilet maka dahulukan kaki kiri terlebih dahulu, kenapa kaki kiri, karena masuk ke tempat kotoran, dan saat hajat sudah selesai, maka keluar dari toilet maka dahulukan kaki kanan. Hal tersebut disampaikan oleh Ustad Idar dalam pengajian Kitab bidayatul Hidayah karya imam Al-Gozali di Pondok Pesantren Darul Falah Cimanggu Cisalak Subang, Selasa (02/11).
Tidak hanya itu, Ustad Idar juga menerangkan pada saat masuk ke toilet jangan membawa asma Allah SWT, bahkan kanjeng nabi saat masuk ke toilet ali-aline atau batu akik ditaruh diluar toilet, terus bagaimana dengan handphone yang ada alqurannya, maka dijawab Ustad Idar bila di luar hp atau pada cashing HP ada tulisan asma Allah atau tulisan La Ilaha Illallah, maka tidak boleh masuk ke toilet, dianjurkan hpnya dititipkan.
Bila menggunakan peci, maka pecinya dikerodongi, biar tidak kecipretan najis, masuk toilet harus sandalan atau bakyak, biar kakinya terangkat. Disunnahkan mengucap doa masuk WC yakni Alloohumma innii a’uudzu bika minal khubutsi wal khobaaits yang artinya : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan dan kotoran”.
Dan saat keluar toilet maka disunahkan baca : alhamdu lillahil ladzii adzhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii. Yang Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoranku dan membuatku sehat”.
Kalau mau bersihkan kotoran jangan pakai air yang ada di dalam toilet, biasanya di rest area sering menggunakan model seperti ini, disunnahkan ketika kita kencing maka dehem dan mengurut dzakarnya sampai tiga kali, dan menggunakan tangan kiri. Jika tidak sempurna bersihkan kencingnya maka bisa kena siksa kubur.
Lanjut Ustad Idar, Islam mengajarkan prinsip-prinsip kehidupan kepada manusia. Islam mengajarkan manusia bagaimana menjalani kehidupannya sebagai wakil Tuhan di dunia dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari masalah yang besar, sampai masalah yang kecil-kecil.
Jangan membuka aurat misalnya pakai sarung, jangan dibuka sebelum masuk toilet, bagaimana jika membuang hajat di tempat terbuka, maka Memilih tempat yang jauh dari keramaian dan menghindari sebisa mungkin dari kemungkinan dilihat orang. Gunakan penutup/pelindung yang aman. Menutupi aurat ketika sedang buang air. Jangan menghadap matahari maupun bulan dan juga membelakangi keduanya. Tidak menghadap kiblat saat buang air dan juga tidak membelakanginya. Jangan berbicara ketika sedang buang air.
Selanjutnya, penjelasan buang hajat ditempat terbuka, diterangkan Ustad Idar, Tidak buang air di tempat-tempat sebagai berikut: a. Air yang menggenang (diam, tidak mengalir), b. Di bawah pohon yang berbuah, c. Pada batu, d. Tanah yang basah, e. Tempat di mana angin bertiup kencang.
Tidak boleh kencing dengan berdiri kecuali dalam kondisi darurat. Menggunakan batu atau tisu yang disusul kemudian dengan air dalam beristinja (cebok). Jika harus memilih maka pilihlah air sebagai alat istinja. Namun jikalau memilih batu atau tisu sebagai alat pembersih maka pakailah batu atau tisu dengan agak banyak. Gunakanlah tangan kiri saat membersihkan kemaluan dari kotoran.
Pengajian rutin ini dibacakan oleh Ustad Idar setiap hari selasa malam di kompleks Smk Pondok Pesantren Darul Falah Cimanggu Cisalak Subang dan rutin diikuti para santri setiap minggunya.
Discussion about this post