SANTRI.MEDIAJABAR.COM – Kepribadian, sifat, karakter dan bahkan keimanan atau ketaqwaan seorang muslim (seorang yang beragama Islam) sebenarnya tercermin dari bagaimana hablun minallah (hubungannya dengan Allah) dan bagaimana hablun minannas-nya (hubungannya dengan sesama manusia).
Ajaran Islam dengan Al-Qur’anul Karim sudah sangat sempurna sebagai pedoman, acuan, petunjuk atau referensi kehidupan. Begitupula dengan Al-Hadits, yang sebagian besarnya telah memotret kehidupan ideal, sempurna dan paripurna dari sosok suri tauladan agung, Rasulullah SAW.
Di dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Allah SWT tidak mengakui keimanan seseorang manakala kepribadiannya tidak mencerminkan seorang muslim sejati. Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya, “Dan diantara manusia ada yang berkata: kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang yang beriman.”
Untuk menjadi muslim sejati, Imam Hasan Al-Banna merumuskan 10 karakteristik muslim yang perlu dibentuk di dalam madrasah tarbawi, pendidikan keislaman, atau Pondok Pesantren. Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya Masyarakat Islam maupun tertegaknya Sistem Islam dimuka bumi.
Kesepuluh karakter tersebut adalah:
1. Salimul ‘Aqidah (Aqidahnya bersih)
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan salah satu karakter menjadi muslim sejati yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, maka seorang muslim tersebut memiliki ikatan kuat kepada Allah SWT dan juga tidak akan pernah menyimpang dari apa yang telah syariatkan.
Sebagaimana Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan mati ku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam.(QS 6:162). Karena pada dasarnya memiliki aqidah yang bersih itu sangatlah penting.
2. Shahihul ibadah (Ibadahnya benar)
Ibadah yang benar merupakan salah satu perintah Rasulullah yang penting. Dan ibadah yang sebagai tolak ukur amal yang pertama atau salah satu ibadah yang utama dinilai adalah shalatnya.
Rasulullah Saw menyatakan: “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.” Dari ungkapan Rasulullah diatas sudah cukup jelas bahwa dari segala macam perbuatan atau setiap beribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasulullah SAW.
3. Matinul khuluq (Akhlaknya kokoh)
Akhlak yang kokoh atau akhlak yang mulia merupakan salah satu bagian terpenting juga bagi setiap muslim. Baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-nya. Karena memiliki akhlak yang mulia manusia akan hidup bahagia dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW diutus ke bumi untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak para hambanya dan Rasulullah pun telah mencontohkan nya kepada kita. Sesuai firman Allah SWT yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung.” (QS 68:4).
4. Qowiyyul jismi (Jasmaninya kuat)
Kuat jasmaninya juga point penting yang harus ada pada setiap muslim. Karena untuk menjalankan ibadah-ibadah yang Allah perintahkan seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, ataupun segala sesuatu amalan yang harus dikerjakan dengan fisik, kita harus memiliki fisik yang kuat dan sehat.
Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus sangat diperhatikan, dijaga imunitasnya dan ditingkatkan staminanya bagi setiap seorang muslim. Maka Rasulullah Saw bersabda: “Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah (HR. Muslim).
5. Mutsaqqoful Fikri (Intelek dalam berpikir)
Intelek dalam berpikir atau memiliki wawasan yang luas adalah salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah SAW adalah Fatonah (cerdas) dan di Al-Quran juga banyak menerangkan banyak ayat yang merangsang kita untuk berpikir (bertadabbur).
Dalam Islam sendiri tidak ada satupun perbuatan yang kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan yang luas dan keilmuan yang luas.
6. Mujahadatun linafsih (Kuat melawan Hawa Nafsu)
Berjuang dalam melawan hawa nafsu merupakan kepribadian yang harus dimiliki di setiap muslim. Karena semua manusia pasti pasti memiliki kecenderungan hati pada yang baik dan yang buruk.
Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan untuk tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda: “tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam). (HR hakim).
7. Haritsun ‘ala waqtihi (Bersungguh-sungguh dalam Memanfaatkan Waktu)
Pandai menjaga waktu adalah faktor penting bagi manusia. Karena banyak sebagian manusia yang lalai akan waktu, tidak disiplin dengan waktu yang diberikan. Padahal Allah SWT banyak bersumpah dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu, seperti : waktu Dhuha, waktu ashar,waktu fajar, waktu malam, dan lain-lain.
Maka dari itu kita harus pandai-pandai dalam memanage waktu agar waktu yang telah kita lalui tidak sia-sia begitu saja. Maka diantara yang disinggung Rasulullah SAW adalah memanfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara, yaitu: waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk, kaya sebelum miskin.
8. Manazhzhamun fi syu’nihi (Teratur dalam Semua Masalah)
Teratur dalam segala urusan salah satu kepribadian yang harus ditekankan pada setiap manusia. Didalam hukum Islam sudah tertata rapih dalam menyelesaikan segala urusan atau masalah baik itu terkait Ubudiyah maupun muamalahnya.
Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinuitas dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.
9. Qodirun ‘ala kasbi (Mandiri/Mampu Berusaha Sendiri)
Mampu berusaha sendiri atau bisa kita sebut harus mandiri merupakan suatu yang amat diperlukan. Tidak sedikit banyak orang, masalah yang sering dihadapi adalah masalah ekonomi. Oleh karena itu perintah mencari nafkah sangatlah banyak didalam Al Qur’an maupun hadist dan itu memiliki keutamaan yang penting.
10. Naafi’un lighoiri (Bermanfaat bagi orang lain)
Bermanfaat bagi orang lain adalah suatu tuntunan bagi setiap muslim. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR qudy dan Jabir).
Maka demikianlah, inilah sedikit yang bisa kami uraikan tentang 10 karakteristik pribadi seorang muslim/muslimah sejati sesuai yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Tempat yang paling baik mendidik diri menjadi seorang yang berkarakter dan berkepribadian muslim/muslimah sejati, salah satunya adalah Pondok Pesantren.
Karena itu, mari kita syukuri jika telah berada dalam lingkungan Pondok Pesantren. Semoga dengan pembelajaran yang ada dalam Pondok Pesantren dapat mendidik diri kita menjadi pribadi muslim/muslimah sejati.
[blogsantri]
Discussion about this post