Manusia sejatinya adalah tempat salah dan lupa. Dia membutuhkan nasihat. agar kesalahannya dan keliruannya dapat segera terobati. Bahkan para salaf terdahulu biasa meminta nasihat dan wejangan kepada ulama atausaudara mereka tentang kebaikan. Hal itu seperti menu wajib,hati itu seperti menu wajib hati, agar hati tidak sakit atau malah mati. demikian pula di saat- saat menjelang kematian. Mereka juga tidak lepas dari minta nasi ataupun memberi nasihat, karena orang yang beriman itu sangat membutuhkan nasihat. Wasiat menjelang kematian tentulah nasihat terakhir yang disampaikan manusia saat tidurnya. Tentunya juga bukan kata-kata asal keluar, tapi penuh makna.
Dalam buku ini anda akan mendapatkan puluhan wasiat dari orang-orang Saleh. Itulah kata-kata terakhir mereka sebelum malaikat maut menjemput titik nasihat terakhir yang bisa tercatat oleh orang-orang yang masih hidup di sekelilingnya
Diantaranya:
Wasiat para nabi
Wasiat Nabi Muhammad menjelang wafat beliau
Wasiat orang-orang terdahulu sebelum zaman Islam
Wasiat para sahabat
Wasiat para tabi’in
Wasiat para bijak di zaman jahiliyah
Dari Abdurrahman bin Muhammad bin Qori, sa’id bin Musayyib berkata ketika menderita, ” jauhkanlah aku dari orang yang mendukung kaum yang menyuarkan di belakang jenazah, mintakanlah ampun untukku semoga Allah akan mengampuniku,”
Lalu orang-orang ingin memindahkan nya ke arah kiblat tetapi Ibnu Musayyib berkata, ” Apa yang kalian lakukan?” mereka menjawab, ” kami akan memindahkan engkau ke arah kiblat,” sa’id berkata, “berkata,” bukanlah aku selalu menghadap ke arah kiblat hingga hari ini, menurutkan perbuatan ini hanyalah amalan si fulan.
Ini adalah wasiat dari Ahmad bin Muhammad bin Hanbal.
Aku bersaksi bahwa tidak ilah kecuali Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-nya dan Muhammad adalah hambanya sekaligus Rasul Nya Allah mengutusnya dengan membawa Hidayah dan din yang benar, meskipun orang-orang musyrik membencinya.
Aku wasiatkan kepada orang yang menaati ku dari kalangan keluarga dan kerabat agar menyembah Allah bersama orang-orang yang beribadah kepada-nya serta memujinya bersama orang-orang yang memuji Allah, memberi nasihat kepada satu kelompok dari kalangan kaum muslimin. Aku juga berwasiat bahwa aku telah Ridho dengan Allah sebagai Rabb-ku, islam sebagai Jin kuk, dan Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai nabi ku.
Aku berwasiat kepada Allah uang sekitar 50 Dinar dan dia menyetujuinya untuk dia tunaikan atas Namaku Dari hasil penjualan sebuah sebuah rumah, Insyaallah. yaitu apabila pembayaran telah lunas, maka uang itu akan diberikan kepada anak soleh, laki-laki dan perempuan, masing-masing 10 dirham. [sayyid murad salamah]
Discussion about this post