CIREBON – Dalam buku ini di ceritakan pimpinan penggerak perang kedongdong yang sebenarnya tidak pernah diketahui penjelajah. Perlawanan para ulama dan kaum santri terus berkobar timbul tenggelam hingga lebih dari 100 tahun. Tiga perwira perang, yaitu letnan Van Hoom, Letnan Wesel dan kapten kolbreg terbunuh serta lima puluh orang tentara Belanda ditenggelamkan di sungai Ciwaringin kekalahan kaum penjajah dalam peperangan ini sepertinya sengaja di sembunyikan mereka dalam sejarah.
Buku ini berhasil memotret secara historis salah satu Pesantren tertua di Jawa Barat, bahkan di Indonesia, yaitu pondok pesantren babakan Ciwaringin selama ini belum banyak di ketahui oleh masyarakat umum, khususnya mengenai peranan para kyainya dalam memimpin perlawanan terhadap penjajah belanda
SELAYANG PANDANG CIREBON PARA ISLAM
Masa prasejarah adalah masa ketika manusia belum mengenal tulisan menurut para ahli arkeologi, masa ini di mulai ketika manusia purba mulai ada, sekitar 1,8 juta tahun yang lalu yaitu yang di sebut masa pleistosen.
Hal itu, misalnya terjadi pada masyarakat tanah WungHal itu, misalnya terjadi pada masyarakat tanah wungkuk yang merupakan cikal bakal caruban nagari, masyarakat jika memulai pekerjaan senantiasa di awali dengan do’a dan mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa serta meyakini Ada nya hal – hal yang bersifat ghaib, sebelum islam menyebar ke wilayah caruban, di kaki gunung jati hidup seseorang yang arif, bijak, ‘alim dan tinggi budi pekertinya.
Beliau adalah Syekh Datul Kahfi atau Syekh Nurjati. Beliau berusaha mentrasformasikan ajaran-ajaran islam ke dalam praktek – praktek yang ada di masyarakat tanah wungkuk. [ K. H Zamzami Amin ]
Discussion about this post