SANTRI.MEDIAJABAR.COM,TASIKMALAYA – Setiap bulan Ramadhan para santri setiap pesantren di Tasikmalaya memiliki tradisi wajib melaksanakan hafidz quran (hafalan Al-Quran). Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan baca Al-Quran.
Namun, dalam pandemi Covid-19 kegiatan tersebut ada pembatasan. Dari kapasitas ruangan yang ada, hanya 1/3 santri yang bisa mengikuti dan yang paling utama untuk santri siswa kelas 3 SMP dan SMA.
Sudah menjadi kewajiban santri saat bulan Ramadhan di Kota Tasikmalaya selalu melaksanakan tradisi hafidz atau hapalan Quran. Selain melaksanakan tadarusan rutin. salah satu pesantren yang melaksanakannya adalah Ma’adah Assunah Paseh, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Senin (20/4/2021).
“Iya pelaksanaannya hanya 1/3 kapasitas masjid. Dilaksanakan setelah shalat subuh dan shalat ashar. Kali ini prioritas santri kelas 3 SMP dan santri kelas 3 SMA. Sementara untuk siswa lainnya secara daring,” Maman,Pengelola Pesantren Assunah.
Dalam Tradisi tahfidz tersebut setiap santri di Tasikmalaya wajib menghafal Al-Quran minimal satu lembar satu harinya. Begitu pun dalam setiap pelaksanaannya setiap santri wajib melaksanakan protokol kesehatan. Yakni dengan menjaga jarak, baik sesama santri maupun sama penguji dan mewajibkan menggunakan masker.
“Adanya pembelajaran daring sangat berpengaruh sekali terhadap kualitas para santri, karena tidak bisa langsung secara detail satu persatu. Berbeda kalau belajar langsung yang secara emosional bisa lebih meningkatkan kecerdasan para santri,” ucapnya.
Tradisi menghafal Al-Quran para santri di Tasikmalaya agar kualitas dan kemampuan para santri meningkat. Maman mengatakan untuk saat ini para santri sementara tidak boleh pulang selama bulan Ramadhan sampai lebaran. Termasuk juga untuk siswa kelas 3 SMP dan SMA.
“Biasanya pada pertengahan bulan Ramadhan atau menjelang lebaran para santri boleh pulang,” ujarnya.
[harapanrakyat/news].
Discussion about this post