Penyakit kanker selama ini menjadi momok bagi masyarakat dan
menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian di Indonesia yang temyata dipicu juga oleh pola makan yang tidak seimbang ataupun pencemaran makanan, dikutip dari buku Genius Printika.
Namun, menurut Dr. Ir. Francisca Zakaria, MSc. peneliti dan pengajar di Fakulas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (1PB),kanker sebenarnya bisa dicegah, dan hal ini dilakukan dengan memperbaiki konsumsi makanan. “Diantaranya adalah sayur dan buah yang berwana hijau sepeti brokoli, paria dan cincau hijau yang mengandungkhlorofil. Selain itu, wortel, tomat, jeruk dan makanan lain yang berwarna oranye yang kaya akan karoten juga sangat membantu pencegahan kanker.
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang berawal dari perubahan materi genelika, atau DNA, yang ada pada sel normal dan menghasilkan sel yang tidak sama lagi dengan induknya. “Inilah yang disebut
mutasi gen dan 15 persen diantaranya terjadi karena keturunan, sedangkan sisanya disebabkan faktor luar tubuh seperti virus, infeksi berkelanjutan, polusi udara, radiasi, dan bahan kimia asing pada makanan.
Dengan melihat data bahwa 85 persen kanker disebabkan oleh faktor luar, maka kanker sebenarnya bisa dicegah. Hal itu dapat dilakukan dengan memperbaiki konsumsi makanan sehingga diperoleh semua 44 jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh secara cukup dan tersedia setiap saat. Pada dasarnya tubuh manusia mempunyai sistem imun yang
ajaib yang dapat memberantas segala macam mikroorganisme termasuk virus dan juga membunuh sel kanker.
Oleh karena itu, sistem imun ini membutuhkan zat gizi yang cukup sehingga dapat menjadi “Naturai Kiler” ( pembunuh alami) pada sel yang ter mutasi dan terinfeksi Virus. Salah satu yang dapat merangsang keaktifan sistem imun ini diantaranya adalah jahe dan beberapa jenis jamur.
Cara lainnya adalah mencegah masuknya senyawa-senyawa karsinogenik dengan menghindari makanan yang mengandung residu pestisida, logam-logam berat, bahan-bahan kimia yang ada di makanan, obat-obatan yang berlebihan, debu, senyawa buangan dari industri dan kendaraan, serta asap rokok.
Selain itu, juga dengan memperbaiki sistem detoksifikasi tubuh dan juga dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti karotenoid, vitamin A,C, E, senyawa ” flavonoid ” , “isoflavone”, ” isotionoid”, “khlorofil”, dan ” Fenol” Sederhana yang dapat jadi tameng penceghan.
Makanan-makan yang mengandung zat-zat tersebut ternyata tidak lah sulit untuk menemukan dan mengkonsumsinya karena banyak bahan-bahan makanan tersebut yang biasa ditemui sehari-hari, yakni sayur dan buah yang berwarna hijau serta oranye tersebut.
Konsumsilah sayur dan buah-buahan sedikitnya mencapai 400-800 gram perhari untuk mendapatkan zat antioksidannya. Untuk zat gizi dan protein sebaiknya diperoleh melalui ikan, daging, putih telur, susu dan kacang-kacangan. Sedangkan untuk karbohidrat, konsumsi yang dianjurkan adalah beras, jagung, terigu dari gandum utuh, singkong, Ubi jalar, talas, ataupun pisang.
Kuhusu untuk konsumsi lemak, gunkanalah lemak nabati yang kaya akan linoleat, dan asam oleat yang banyak terdapat di jagung, kedelai, serta alpukat.
Discussion about this post